Friday, April 15, 2011

Unearned Reality


Sebuah kata yang tabu bukan?
"Unearned Reality" itulah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan kehidupan kita. Tiap detiknya,tiap jamnya kita selalu dihadapkan dengan sebuah realitas baru tanpa batas. Yakin tanpa batas? yaps.. yakin donk, selama anda belum ditagih oleh yang maha kuasa, saya rasa realitas akan terus mengikuti anda.

Realitas adalah kehidupan,dan kehidupan adalah realitas. Sesuai dengan kata dasarnya "Real" berarti nyata. So,realitas adalah kenyataan. Itu berarti Kehidupan adalah kenyataan yang harus kita hadapi. Sama dengan judul blog ini, Sebuah Kisah Sebuah Permulaan. Ada makna tersembunyi dari sebuah kisah. Karena kita tentu saja tahu,setiap kisah yang kita lalui, tiap kisah yang kita selesaikan, adalah sebuah realitas.

Mungkin anda akan bingung,karena daritadi saya hanya memutar-mutar kata. Hahaha,.,. take it easy. Well sekarang bagian seriusnya. Pernah tidak, ada seseorang yang bertanya pada kita, Apa sih tujuan hidup anda? beberapa mungkin menjawab saya ingin menjadi sukses. Dari pernyataan ini, bisa kita timbulkan pertanyaan baru. Lalu kalau sudah sukses mau apa? mungkin anda menjawab "Kalau saya sukses,saya bisa meraih kekayaan dalam hidup ini". Saya bertanya lagi pada anda, lantas kalau anda sudah kaya mau apa? emm mungkin anda akan menjawab begini "kalau saya kaya saya akan bisa membeli apapun yang saya inginkan". Lagi-lagi saya akan bertanya pada anda, Lalu kalau sudah bisa membeli barang yang anda inginkan mau apa? lalu dengan pertanyaan saya itu, anda akan menjawab lebih dan otomatis saya akan bertanya lebih seiring dengan jawaban anda. Sungguh sebuah pertanyaan tanpa batas.

Well,inilah yang sering kita alami dalam hidup ini. Padahal sebenarnya kita ini hidup untuk mengurangi jatah sisa umur kita, namun sayang sekali kita belum tahu apa tujuan hidup kita, kita belum tahu apa sih realitas yang akan kita hadapi nantinya. Itulah Unearned reality, Realitas yang masih harus kita hadapi, Realitas yang masih harus kita jalani dengan segala tetek bengeknya. Kita terkadang menetapkan tujuan hidup kita untuk sebuah hal yang menurut saya masih jauh dari kesempurnaan. Kalau tujuan hidup kita adalah untuk kaya, maka sewajibnya kita membuang jauh-jauh hal yang tidak berkaitan dengan tujuan hidup kita. Kita tidak perlu keluarga, kita tidak perlu bersedekah,dll. Sebuah polemik bukan? Lalu kalau tujuan hidup kita adalah masuk surga,maka kita tidak perlu kekayaan, kita tidak perlu harta, kita tidak perlu relasi, kita tidak perlu dunia, kita hanya perlu mengejar akhirat. Yang harus kita lakukan hanya beribadah kepada tuhan, menumpuk pahala sebanyak-banyaknya di tangan kanan kita dan Bingo.. Selesai anda masuk surga. Tapi, apa nikmatnya hidup ini kalau yang anda kejar hanya satu hal namun ada hal lain yang terbengkalai? Memang di satu sisi anda baik karena mengejar surga,namun di sisi lain, itu berarti anda mengorbankan hubungan dengan manusia, bisa saja bahkan anda dibenci karena menjadi manusia yang tidak peka. Anda bahkan akan di cap sebagai orang yang egois,hanya mementingkan hubungan dengan Tuhan dan mengenyampingkan hubungan dengan manusia. Kembali lagi kita akan dibingungkan dengan sebuah realitas tanpa batas.

Itulah yang terjadi pada kebanyakan manusia di bumi ini,banyak dari mereka tahu cara hidup, tetapi sayangnya tidak tahu bagaimana menyeimbangkan hidup. 2 Butir kata, Unearned Reality, bermakna dalam. Realitas apa yang harus kita hadapi, apakah dia akan menjadi teman? musuh? istri? atau bahkan Tuhan? who knows.. tergantung anda menyikapinya.

No comments:

Post a Comment